historyeducation

Senin, 29 November 2010

JENIS-JENIS SEJARAH

JENIS - JENIS SEJARAH


  1. Sejarah ekonomi

Segala kegiatan perekonomian manusia pada masa lalu dapat ditulis menjadi sejarah ekonomi. Misalnya kegiatan produksi, penjualan, pembelian, penawaran dan permintaan barang, penggunaan sumber daya ekonomi, hubunan daang dengan negara dan bangsa lain.

Ruang lingkup penulisan sejarah ekonomi bisa dalam skala mikro maupun makro. Ruang  lingkup yang mikro misalnya sejarah ekonomi pedesaan. Hal-hal yang bisa kita kaji antara lain bagaimana kegiatan sehari-hari msayarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan melihat berbagai faktor.

Dalam skala makro sejarah ekonomi bisa meninjau perekonomian nasional. Misalnya sejarah perekonomin Indonesia pada masa kolonial Belanda. Kita bisa melihat tentang peraturan apa yang diterpkan pemerintah kolonial pada masa itu, bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan msyarakat, dan lain sebagainya.


  1. Sejarah keluarga

Secara sederhana keluarga merupakan suatu ikatan terkecil dalam masyarakat. Dalam keluarga terdapat sekumpulan individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam menulis sejarah keluarga, kita tidak hanya melihat keluarga sebagai unit tempat tinggal sekelompok manusia, tetapi kita bisa melihat keluarga dalam konteks sosiologis dan antropologis. Dalam konteks sosiologis, keluarga adalah sebuah struktur yang dapat berubah, dapat dilihat sebagai unit sosial, politik, ekonomi dan budaya, system nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga tersebut.

Sebagai suatu struktur maka keluarga dapat membangun suatu perubahan dalam ruang lingkup yang lebih luas. Sejarah asal-usul suatu daerah biasanya dapat dikaitkan dengan lahirnya sebuah keluarga yang menjadi cikal bakal penguasa didaerah tersebut. Tampilnya keluarga sebagai penguasa awal suatu daerah dapat menjadikan sebuah keluarga memiliki peran sebagai unit politik. Perkembangan sejarah keluarga bisa berkaitan dengan sejarah perkembangan politik dari suatu daerah.

Perkembangan sejarah keluarga bisa kita lihat dengan pendekaratan antropologi, misalnya dengan system kekerabatan yang dianut oleh keluarga tersebut. Secara garis besar system kekerabatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu matrilineal dan patrilineal. Matrilineal adalah kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan ibu. Sedangkan patrilineal adalah kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan ayah.

Selain sebagai unit politik, keluarga juga dapat dilihat sebagai unit ekonomi. Pertumbuhn atau perkembangan suatu perusahan dapat dilihat dari sejarah keluarga. Bahkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah bisa juga dilihat dari peran suatu keluarga yang bergerak dalam bidang ekonomi. Dibeberapa daerah kita sering melihat  perkembangan perusahaan-perusahaan yang bisa bertahan dalam waktu yang lama. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang dibangun oleh keluarga yang mengalami proses regenerasi.


  1. Sejarah politik

Politik biasanya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan kekuasaan. Dalam kekuasaan terdapat berbagai komponen, misalnya penguasa atau pemerintah, system pemerintahan, parlemen, undang-undang, partai politik, dan lain-lain. Penulisan sejarah yang bertemakan komponen-komponen tersebut biasanya dikelompokan sebagai sejarah politik

Dalam sejarah politik biasanya menampilkan "orang-orang besar" yang memiliki pengaruh atau pemimpin negara dan tokoh terhadap kekuasaan. Misalnya raja dan tokoh negara lainnya.
 

  1. Sejarah Militer.

Sejarah militer didefinisikan sebagai sejarah angkatan bersenjata dan perilaku perang. Yang dapat dibahas dalam sejarah militer misalnya strategi yang digunakan, kekuatan pasukan yang berperang, senjata yang dimiliki, dan lain-lain. Dalam penulisan sejarah militer yang sudah berkembang, penulisan  sejarah perang  tidak hanya ditonjolkan aspek-aspek operasional militer saja, melainkan juga dengan melihat aspek-aspek lainnya, misalnya aspek ekonomi, sosial dan ideologi. Karena kekuatan perang ternyata bukan hanya terletak pada kekuatan teknologi persenjataan yang dimilikinya, tetapi juga factor-faktor lain yang mendukungnya. Contohnya, bagaimana mungkin bangsa Indonesia dapat memenangkan perang melawan Belanda dan sekutu jika hanya mengandalkan senjata bambu runcing.


  1. Sejarah Sosial

Sejarah sosial adalah sejarah tentang masyarakat. Masyarakat dilihat sebagai suatu keseluruhan, sebagai bentukan sosial atau sebagai struktur dan proses. Berbagai aspek kehidupan bisa dilihat sebagai bagian dari kenyataan sosial hidup manusia.
Sejarah sosial mencoba mengungkap kehidupan orang-orang kecil, seperti petani, buruh, dan lain-lain. Peran orang-orang kecil itu ditampilkan dengan pendekatan struktur. Maksudnya adalah mereka merupakan suatu gambaran masyarakat yang terstruktur. Sebagai suatu struktur, maka dapat dilihat adanya perubahan-perubahan dalam suatu periode tertentu. Perubahan ini terjadi disebabkan oleh adanya berbagai factor.
Sejarah sosial dapat pula ditulis dalam suatu ruang lingkup spasial tertentu. Dalam penulisan seperti ini berbagai aspek kehidupan masyarakat bisa dikaji dengan melihat struktur yang ada dalam masyarakat tersebut.


  1. Sejarah Intelektual

Berfikir merupakan salah satu legiatan manusia sejak manusia itu ada. Hasil-hasil pemikiran manusia pada masa lampau merupakan kajian dari sejarah intelektual. Pemikiran-pemikiran yang lahir dari kegiatan manusia dimasa lalu memiliki berbagai tema, antara lain filsafat, politik, ekonomi, agama, dan sebagainya.

Pemikiran filsafat Yunani yang  berkembang berabad-abad yang lalu, telah dikembangkan oleh para filosuf Islam pada abad ke-7 dan 8, sehingga pada masa itu dunia Islam mengalami kejayaan diberbagai bidang. Kemajuan ilmu pengetahuan Islam ini dapat ditulis menjadi sebuah sejarah intelektual. Untuk mengkaji sejarah intelektual Islam, maka harus melacaknya kebelakang pada perkembangan filsafat Yunani.

Sejarah intelektual di Indonesia dapat kita lakukan dengan mengkaji  beberapa pemikiran para tokoh nasional. Bagaimana kita mengkaji pemikiran-pemikiran itu, kita dapat mulai mempelajari dari latar belakang pendidikannya. Pada umumnya, para tokoh nasional Indonesia berlatar belakang pendidikan Belanda. Walaupun demikian, dalam prakteknya mereka mencoba menyesuaikan dengan kondisi objektif masyarakat di Indonesia


7. Dan lain-Lain




0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda